LAPORAN PENDAHULUAN ODEMA
ANASARKA
A.
Definisi Penyakit
Oeudema
Oudema adalah
meningkatnya volume cairan ekstra seluler yang bersifat lokal atau umum dan
memerlukan perhatian yang khusus.Pembentukan oudema sebagai akibat dari
perluasan cairan dalam kompartmen cairan interstitialdan dapat terlokalisir
tempatnya.
Oudema
anasarka
Disebut juga dropsyatau
oeudma menyeluruhyaitu penimbunan cairan atau terjadinya kelebihan volume
cairan dalam jaringan sub kutis atau rongga tubuh akibat dari hipoproteinemia
atau defisit protein.oudema anasarka ini merupakan bentuk oudema yang paling
parah dari segi kondisinya karena hampir terjadi diseluruh bagian tubuh yang
memiliki rongga.
B.
Resiko dan insidensi
Resiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan kelebihan volume
cairan dimanifestasikan dengan oudema umum
Ouedema
anasarka lebih dulu nyata terlihat pada kelopak mata dan muka pada pagi
hari,terinfeksi dari komplikasi potensial menurunya curah jantung dan gagal
ginjal tersisa sekitar 23% dari total jumlah penderita pada tahun 1965 yang
mengalami oeudema anasarka.
C.
Etiologi
/ penyebab
Oudema anasarka
terjadi karena kelebihan volume cairan di daerah ekstrasel atau rongga
tubuh penumpukan volume cairan ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya
sebagai berikut :
1.Asupan
natrium dan cairan tubuh yang berlebihan
2.Gangguan
mekanisme pengaturan
3.Peningkatan
asupan cairan akibat hiperglikimia,pengobatan,dorongan
minum air tinggi,dan aktivitas lainnya
4.Ketidak
cukupan protein / defisit protein ( hipoproteinemia) akibat penurunan
asupan atau peningkatan kehilangan,timbulnya defisit
protein ini sebagai efek
dari disfungsi penyakit seperti berikut :
Penyakit gagal jantung (CHF)
Sirosis hepar kronik
Gagal ginjal (CRF )
Luka bakar
Syndrom nefrotik
Infus larutan garam melalui intravena secara
cepat
Retensi natrium
5. Kehilangan
protein yang berat dalam urin atau fungsi ginjal yang terganggu
D. Manifestasi
klinik
Gejala klinik
yang timbul pada pasien dengan penderita ouedema anasarka dapat kita lihat
dengan ciri sebagai berikut :
Terjadinya oudema diseluruh bagian tubuh
khususnya pada bagian tubuh yang memiliki rongga sehingga cairan bisa
tertimbun di area tersebut
Terjadinya takikardia
Penderita mengalami peningkatan tekanan darah
(hipertensi),tekanan nadi dan
tekanan vena sentral
Penderita mengalami peningkatan berat badan yang
tidak biasa akibat
penumpukan cairan dalam tubuh
Penderita mengalami gangguan pada pola
pernafasannya ditandai dengan ciri
nafas pendek
E. Patofisiologi terjadinya oeudema
anasarka
Air masuk
kedalam tubuh melalui makanan , minuman ,dan hasil metabolisme,idealnya air
dapat keluar dari tubuh melalui : urin,keringat,faeces,penguapan (lendir mulut
– hidung),normalnya cairan yang ada didalam tubuh pada intrasel skitar 2/3
bagian + cairan ekstrasel 1/3 nya .Pada tubuh yang normal terjadi homeostasis
yang ditunjukan melalui rasa haus,sementara didalam ginjal terjadi reabsorpsi
natrium,jika terjadi peningkatan reabsorpsi natrium dan air dapat mengakibatkan
volume darah naik dan retensi natrium perubahan kadar inilah yang mengakibatkan
volume darah terganggu dan protein dalam plasma darah berkurang sehingga
terjadi tekanan osmotik koloid intravaskuler menurun sebagian cairan
intravaskular keluar ditambah lagi dengan cairan dijaringan yang sebelumnya
sudah ada akumulasi cairan inilah yang kemudian menimbulkan oudema jika organ
yang terganggu adalah jantung dan ginjal maka oudem dapat terjadi diseluruh
bagian tubuh yang disebut denga oudema anasarka.
F. Pemeriksaan
diagnostik
Ada beberapa
pemeriksaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan oudema anasarka diantaranya
dengan melakukan pemeriksaan diagnostik berikut :
BUN (
blood urea nitrogen )
Dilakukan untuk
melihat fungsi ginjal serta mengukur kadar nitrogen yang disaring oleh ginjal
dan dibuang lewat air seni.
Hematokrit
Dilakukan untuk
melihat perbandingan persentase antara sel darah merah, sel darah
putih,trombosit
Rontgen
dada
Diperlukan
untuk melihat apakah ada cairan atau kelainan didaerah paru paru
Creatinin
Pemantauan
untuk mengetahui ada gejaqla diabet atau hipertensi karena penyakit ini dapat
menimbulkan komplikasi pada ginjal
Urinalisa
Pemeriksaan
urin untuk mengetahui kondisi ginjal dan keadaan faal organ organ tubuh lainnya
G.Pengobatan dan
terapi yang dapat dilakukan
1. Mengurangi
pembengkakan
Melakukan terapi diuretik (menginduksi
peningkatan volume kencing dengan penggunaan diuretics)
Membatasi cairan dan natrium
Mengatur pemasukan garam
Diberikan transfusi darah untuk
memperbaiki anemianya
2. Mencukupi
kebutuhan istirahat
Anjurkan tirah baring sampai keadaan
oudema terlewati
Lakukan perawatan kulit
3.
Mencukupi kebutuhan nutrisi
Tingkatkan pemasukan protein dan
karbohidrat untuk membantu proses
penyembuhan
Cukupi kebutuhan cairan untuk mencegah
terjadinya dehidrasi akan tetapi
jangan sampai
terjadi oudema
Pengobatan pada
oeudema anasarka memiliki beberapa tujuan dan kritera hasil diantaranya adalah
:
Dapat mempertahankan serta mengembalikan volume
cairan intravaskuler
yang bersirkulasi
Megobati penyebab utama terjadinya eoudema
anasarka pokoknya pada
sumber penyakitnya
Terbebas dari oudemna anasarka
Bunyi nafas bersih dan tidak mengalami pernafasan
dangkal serta tidak
adabunyi nafas tambahan
Terbebas dari kelelahan ,kecemasan
Mempertahankan tanda vital dalam batas normal
untuk pasien
Menyatakan pemahaman tentang pembatasan cairan dan
dietnya secara verbal
Menyatakan pemahaman tentang pengobatan yang
diberikan secra verbal
Keseimbangan cairan tidak akan terganggu
Berat badan stabil
Berat jenis urin dalam batas normal
Kelebihan volume cairandapat dikurangi yang
dibuktikan dengan
keseimbangan
cairan,keseimbangan elektrolit dan asam basa dan indikator hidrasi yang adekuat
.
H.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan yaitu dengan cara menghentikan kehilangan protein didalam urine, dan meningkatkan jumlah urine. Umumnya dokter akan memberikan obat prednison. Banyak anak-anak yang keadaannya membaik dengan pemberian obat ini. Prednison digunakan untuk menghentikan kehilangan protein dalam darah yang keluar melalui urine. Setelah 4 minggu terapi, umumnya anak sudah mulai lancar miksi. Bila urin lancar edemanya pun hilang. Bila sudah tidak ada protein dalam urine, dokter akan mulai menurunkan dosis prednison untuk beberapa minggu. Namun tidak pernah menghentikan pemakaian prednison. Jika obat ini dihentikan atau diberikan terlalu banyak atau terlalu sedikit, anak akan menderita sakit.
Suatu saat anak akan merasa sehat, namun suatu saat akan menderita lagi, setelah beberapa waktu ia merasa sehat. Sakit akan terjadi lagi saat pasien mengalami nifeksi virus, seperti saat flu atau demam.
Prednison adalah obat
yang baik, tetapi memiliki banyak efek samping. Misalnya:
1. terasa lapar
2. badan menjadi gemuk
3. jerawat
4. perubahan mood (kadang sedih, kadang gembira)
5. overactive
6. mudah mengalami infeksi
7. terjadi pertumbuhan yang lambat
1. terasa lapar
2. badan menjadi gemuk
3. jerawat
4. perubahan mood (kadang sedih, kadang gembira)
5. overactive
6. mudah mengalami infeksi
7. terjadi pertumbuhan yang lambat
Efek samping akan tampak bila dosis prednison besar dan digunakan terus menerus, bila penggunaan dihentikan, semua efek samping akan hilang.
Jika prednison tidak dapat bekerja atau jika anak mengalami efek samping yang serius, dokter dapat mengganti dengan obat lain, yang disebut obat immunosuppresive. Obat ini menurunkan sistem immune tubuh. Banyak yang efektif dengan obat ini, namun tidak untuk semua anak. Dokter akan menjelaskan tentang baik buruknya penggunaan obat ini. Karena efek sampingnya adalah peningkatan kejadian infeksi, rambut rontok dan peningkatan produksi sel darah. Orang tua harus memperhatikan anak yang menggunakan obat ini karena dapat terjadi infeksi virus chicken pox. orang tua harus segera melaporkan ke dokter bila terkena infeksi chicken pox saat menggunakan obat ini.
Pasien juga biasanya diberikan diuretik. Obat ini membantu ginjal dalam mengatur fungsi pengeluaran garam dan air. Obat yang biasa digunakan adalah furosemid. Bila pasien mulai mengalami masalah mual atau diare, harus segera dilaporkan karena dikhawatirkan kehilangan cairan terlalu banyak. Bila protein sudah tidak ada didalam urine, diuretik harus dihentikan.
Pasien juga harus menjalani diit rendah natrium dan tinggi protein, serta menjalani tirah baring untuk meningkatkan diuresis. Cegah infeksi, antibiotic hanya diberikan bila ada infeksi. Pungsi asites maupun hidrotoraks dilakukan bila ada indikasi vital
I.
PROGNOSIS
Kadang-kadang, bila nefrotik sindrom tidak memiliki gangguan spesifik, sebagian besar anak akan sembuh setelah mengalami sakit sekitar 10 tahun atau menjelang dewasa. Beberapa anak mengalami hanya satu serangan nefrotik sindrom. Bila pasien tidak mengalami serangan lagi selama tiga tahun, prognosisnya akan baik.
Banyak anak yang mengalami dua atau lebih serangan. Serangan lebih sering tejadi pada satu atau dua tahun pertama. Setelah 10 tahun, hanya satu dari lima anak yang akan mengalami serangan. Bila seorang anak mengalami beberapa kali serangan, sebagian besar dari mereka akan mengalami kerusakan ginjal permanen. Yang menjadi masalah besar adalah mengkontrol akumulasi cairan dengan menggunakan prednison dan diuretik. Prognosis baik bila penyakit memberikan respon yang baik terhadap kortikosteroid dan jarang terjadi relaps
Tidak ada komentar:
Posting Komentar