MAKALAH
PERUBAHAN
ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU HAMIL TRIMESTER I , II , III MELIPUTI BB dan IMT, DARAH DAN PEMBEKUAN
DARAH,
DISUSUN OLEH:
1.
ATIKA MUKLISA 6. RUSTINI
2.
BELLA REZYAWAN PUTRI 7. SUSILAWATI
3.
ITA PURNAMA SARI 8. ZILLAWATI
4.
LOLA PITALOKA 9. SUTRI WINDA L
5.
NUROAINI
KELAS :
I C
DOSEN PENGAMPU :
LISIA WULANDARI , S.STU
STIKES
DAN AKPER PRIMA JAMBI
2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Proses kehamilan sampai kelahiran
merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang dimulai dari konsepsi, nidasi,
pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan
endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan persalinan dengan
kesiapan untuk memelihara bayi. Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu
hamil mengalami perubahan- perubahan anatomi dan fisiologi pada tubuhnya
sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai dengan
trimester III kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi
tersebut diantaranya adalah perubahan Berat Badan dan Indeks Massa Tubuh,
Darah dan Pembekuan Darah, Sistem Pernafasan dan Sistem Persyarafan. Selama
perubahan-perubahan yang sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi
dalam proses kehamilan berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas,
dianggap normal. Sebaliknya bila gejala-gejala tersebut mulai berlebihan
dan menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,
seperti mengganggu aktivitas bukan hal yang normal lagi.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
saja perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi ibu hamil Trimester I, II, III
pada Berat Badan dan Indeks Massa Tubuh?
2. Apa
saja perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi ibu hamil pada Trimester I,
II,III pada darah dan pembekuan darah?
C. Tujuan
1. Mengetahui
perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi ibu hamil Trimester I, II, III pada
Berat Badan dan Indeks Massa Tubuh
2. Mengetahui
perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi ibu hamil pada Trimester I, II,III
pada darah dan pembekuan darah
BAB II
PEMBAHASAN
A. BERAT
BADAN DAN INDEKS MASSA TUBUH
Peningkatan berat badan optimal untuk
rata-rata kehamilan adalah 12,5 kg, 9 kg diperoleh pada 20 minggu terakhir.
Berat badan yang optimal ini berkaitan dengan resiko komplikasi terendah selama
kehamilan dan persalinan serta berat badan bayi lahir rendah.
Banyak faktor yang mempengaruhi
peningkatan berat badan. Tingkat edema,laju metabolik, asupan diet, muntah atau
diare, merokok, jumlah cairan amniotik dan ukuran janin, semuanya harus
diperhitungan. Usia maternal, ukuran tubuh prekehamilan, paratis,
ras-etenisitas, hipertensi, dan diabetes juga mempengaruhi pola peningkatan
berat badan maternal.
Peningkatan berat badan yang tepat
bagi setiap ibu hamil saat ini didasarkan pada indeks masa tubuh prekehamilan
(body mass index) yang mengambarkan perbandingan berat badannya lebih
sedikit daripada ibu yang memasuki kehamilan dengan berat badan sehat.
1. Trimester I
Seorang wanita yang sedang hamil sudah mengalami penambahan berat badan, namun
penambahan tersebut masih tergolong rendah, kira-kira 1-2 kg. karena pada masa
ini saat dimana otak, alat kelamin, dan panca indra janin sedang dibentuk.
2. Trimester II
Seorang wanita hamil akan mengalami kenaikan berat badan yang lebih banyak
dibandingkan pada saat trimester I, karena pada trimester II ini pertumbuhan
janin juga semakin besar. Dan sebagian besar penambahan berat badan selama masa
kehamilan berasal dari uterus dan isi-isinya. Pada trimester II ini seorang
wanita yang sedang hamil akan mengalami penambahan berat badan kira – kira 0,35
– 0,4 kg per minggu. Kenaikan berat badan yang baik memang secara bertahap dan
kontinyu. Bisa jadi catatan bahwa adanya penambahan berat badan yang berlebih
dan secara cepat bisa jadi indikasi awal keracunan kehanilan atau diabetes.
3. Trimester III
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan BB dari mulai awal
kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11 – 12 kg.
Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg adalah :
Jaringan dan Cairan
|
Berat badan (kg)
|
Janin
Plasenta
Cairan amnion
Peningkatan berat uterus
Peningkatan berat payudara
Peningkatan volume darah
Cairan ekstra seluler
Lemak
|
3-4
0,6
0,8
0,9
0,4
1,5
1,4
3,5
|
Total
|
12,5 kg
|
Rumus berat badan ideal untuk ibu hamil
yaitu sebagai berikut :
BBIH adalah Berat Badan
Ideal Ibu Hamil yang akan dicari.
BBI = ( TB – 110) jika TB diatas 160 cm
(TB – 105 ) jika TB dibawah 160 cm.
Berat badan ideal ini merupakan pengembangan dari (TB-100) oleh Broca untuk
orang Eropa dan disesuaikan oleh Katsura untuk orang Indonesia.
UH adalah Umur kehamilan
dalam minggu,
Diambil perminggu agar kontrol faktor resiko penambahan berat badan dapat
dengan dini diketahui. 0,35 adalah Tambahan berat badan kg per minggunya
350-400 gram diambil nilai terendah 350 gram atau 0,35 kg. Dasarnya
diambil nilai terendah adalah penambahan berat badan lebih ditekankan pada
kualitas (mutu) bukan pada kuantitas (banyaknya).
Berikut ini contoh menghitung berat
badan ideal ibu hamil, ada tiga contoh. Yaitu:
1. Contoh Pertama
Berat Badan Ideal jika Berat Badan
Nyata = Berat Badan Ideal
Diketahui
:Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB
sebelum hamil 53 kg, umur
kehamilan 30 minggu.
Ditanya
: Berapa BBI Ibu
hamil tersebut ?
Di jawab :
BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110
karena
TB > 160 cm
BBI Hamil = 52+ (30 x 0,35) = 52 + 10,5
kg = 62,5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan
sebesar 9.5 kg dari berat badan sebelum hamil.
2. . Contoh Kedua
Diketahui :
Berat Badan
Ideal jika Berat Badan Nyata 10 % > Berat Badan Ideal. Seorang ibu dengan TB
= 162 cm, BB sebelum hamil 57 kg, umur kehamilan 30 minggu.
Ditanya
: Berapa BBI Ibu hamil tersebut ?
Di jawab
: BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg
(dikurangi 110
karena TB > 160 cm
BBI
Hamil = 52+ (30 x 0,35) = 52 + 10,5 kg = 62,5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan
sebesar 5,5 kg atau (62,5 – 57) dari berat badan sebelum hamil.
3. . Contoh Ketiga
Diketahui :Berat
Badan Ideal jika Berat Badan Nyata 10% < Berat Badan
Ideal. Seorang ibu
dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 47 kg,
umur kehamilan 30
minggu.
Di Tanya
: Berapa BBI Ibu hamil tersebut ?
Di jawab
: BBI
sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110
karena TB > 160 cm
BBI
Hamil = 52+ (30 x 0,35) = 52 + 10,5 kg = 62,5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan
sebesar 15,5 kg atau (62,5 – 47) dari berat badan sebelum hamil.
Penghitungan berat badan berdasarkan
indeks massa tubuh :
IMT
= BB / (TB)2
Dimana : IMT
= Indeks masa tubuh
BB = Berat badan (kg)
TB = Tinggi badan (m)
Contoh :
Diketahui : BB 50 kg
TB
160 kg
Ditanya
: IMT ?
Dijawab :
IMT = 50/(160/100)2 =
50/2,56 = 19,53
KATEGORI
|
IMT
|
REKOMENDASI
|
Rendah
|
<19,8
|
12,5 – 18
|
Normal
|
19,8 – 26
|
11,5 – 16
|
Tinggi
|
26 – 29
|
7 - 11,5
|
Obesitas
|
>29
|
≥ 7
|
Gemeli
|
16 – 20,5
|
B.DARAH DAN PEMBEKUAN DARAH
Darah mengangkut oksigen,
karbondioksida, nutrisi dan hasil metabolisme ke seluruh tubuh. Selain itu
darah juga berfungsi sebagai alat keseimbangan asam basa, perlindungan dari
infeksi, dan merupakan pemelihara suhu tubuh.
Darah terdiri dua komponen yaitu plasma
(55%) dan sel-sel darah (45%). Plasma mengandung air, protein plasma, dan
elektrolit. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (99%), leukosit dan trombosit.
Volume darah merupakan kombinasi dari
volume plasma dan volume sel darah merah. Peningkatan volume darah selama
kehamilan berkisar 30-50% dan bahkan bisa lebih pada kehamilan ganda.
Peningkatan volume darah berhubungan dengan peningkatan CO mulai kehamilan 6
minggu. Peningkatan volume darah juga berhubungan dengan mekanisme hormonal.
Peningkatan volume plasma yaitu
sekitar 50%, hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme ibu dan
janin. Peningkatan ini erat hubungannya dengan berat badan bayi. Ibu dengan
kehamilan ganda akan mengalami peningkatan volume plasma yang lebih besar
daripada ibu dengan kehamilan biasa.
Volume plasma meningkat
pada minggu ke-6 kehamilan Sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi)
dengan puncaknya pada umur kehamilan 32 – 34 mg. Serum darah (volume darah)
bertambah 25 – 30 % dan sel darah bertambah 20 %. Massa sel darah merah terus
naik sepanjang kehamilan. Hemotokrit meningkat dari TM I – TM
III.
Trimester I
Sirkulasi darah itu dalam kehamilan
dipengaruhi oleh sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar pula, uterus yang
membesar dengan pembuluh darah yang membesar pula, mammae dan alat lain yang
memmang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume plasenta maternal mulai
meningkat pada saat 10 minggu usia kehamilan dan terus menerus meningkat sampai
30-34 minggu, sampai ia mencapai titik maksimum.
Perubahan rata-rata volume plasenta
maternal berkisar antara 20-100%. RBC meningkat 18% tanpa suplemen-suplemen zat
besi dan terjadi peningkatan yang lebih besar yaitu 30% jika ibu meminum
suplemen zat besi. Karena volume plasma meningkat rata-rata 50% sementara massa
RBC meningkat hanya 18-30%, maka terjadi penurunan hematokrit selama kehamilan
normal sehingga disebut anemia fisiologis.
Tekanan darah akan turun selama 24
minggu pertama kehamilan akibat terjadi penurunan dalam perifer vaskuler
resistence yang disebabkan oleh peregangan otot halus oleh progestrone. Tekanan
sistolik akan turun sekitar 5-10 mmHg dan diastolic pada 10-15 mmHg. Selama
kehamilan normal cardiac output meningkatkan sekitar 30-50% dn mencapai level
maksimumnya selama trimester pertama atau kedua dan tetap tinggi selama
persalinan.
Hipertropi (pembesaran atau
dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan volume darah dan
curah jantung. Karena diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas
dan berotasi ke depan dan ke kiri. Impuls pada apeks, titik impuls maksimum
(point of maksimum impuls/PMII) bergerak ke atas dan lateral sekitar 1-1,5 cm.
Derajat pergeseran tergantung pada lama kehamilan dan ukuran serta posisi
uterus. Pada akhir trimester I mulai terjadi palpitasi karena pembesaran ukuran
serta bertambahanya cardiac output. Hidung tersembat /berdasas karena pengaruh
hormone estrogen dan progesterone terjadi pembesaran kapiler, relaksai otot
vaskuler serta peningkatan sirkulasi darah.
Trimester II
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas
kelihatan terjadi proses hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demmi
sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterem.
Perbubahaqn auskultasi mengiringi perubahaqn
ukuran dari posisi jantung. Peningkatan volume darah dan curah jantung juga
menimbulkan perubahan hasil uskultasi yang umum terjadi selama masa kehamilan.
Bunyi splitting S1 dan S2 lebih jelas terdengar. S3 lebih jelas terdengar
setelah minggu ke-20 gestasi. Selain itu murmurejeksi sistoloik tingkat II
dapat didengar didaerah pulmonal. Antara minggu ke-14 dan ke-20, denyut meningkat
perlahan, mencapai 10 sampai 15 kali permenit, kemudian menetap sampai aterm.
Dapat timbul palpitasi.
Trimester III
Selama kehamilan jumlah leukosit akan
meningkat yakni berkisar antara 5000-12000 dan mencapai puncaknya pada saat
persalinan dan masa nifas berkisar 14000-16000 penyebab peningkatan ini belum
diketahui. Respon yang sama diketahui terjadi selama dan setelh melakukan
latihan yang berat. Distribusi tipe sel juga kan mengaami perubahan. Pada
kehamilan, terutama trimesetr ke-3, terjadi peningkatan jumlah granulosit dan
limfosit dan secara bersamaan limfosit dan monosit.
Peredaran darah dipengaruhi
oleh faktor :
1.
Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi
kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan dalam rahim.
2.
Terjadi hubungan langsung antara arteri & vena pada sirkulasi
retro – plasenter.
3.
Pengaruh Hormon Progesteron dan estrogen.
4.
Volume darah : Meningkat, jumlah serum lebih besar dari
pertambahan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (haemodilusi).
5.
Sel darah
Sel darah meningkat 20 %,
Protein darah dalam bentuk albumin dan gammaglobulin menurun pada TM I.
Sel Darah Putih
Jumlah “Peripheral WBC” makin meningkat dengan cepat selama kehamilan. Selama
trimester pertama rata-rata jumlah “WBC” adalah sekitar 9500/mm3 meningkat
menjadi rata-rata 20-30.000/ mm3 pada saat ”at term”. Jumlah ini
menurun dengan cepat setelah persalinan dan kembali ke kadar sebelum hamil pada
akhir minggu pertama pasca persalinan. Adanya hemodilusi maka LED sangat
meningkat ( 4 x dari angka normal )
Pembekuan/Koagulasi
Perubahan pada kadar
fibrinogen, faktor-faktor pembekuan dan pleteles selama kehamilan berakibat
pada peningkatan kapasitas untuk pembekuan, dengan akibat peningkatan risiko
terjadinya DIC (Disseminated Intravascular Coagulation) seperti yang terjadi
pada komplikasi-komplikasi antara lain molahidatidosa dan abrupsiv
plasenta/solusio plasenta
CONTOH KASUS :
Ibu Herni mengalami pusing,
lemah, letih dan lesu. Ketika dites Hb-nya ternyata rendah yaitu 9, ibu herni
mengalami anemia ringan. Hal ini terjadi karena volume
darah bertambah, tetapi penambahan plasmanya jauh lebih besar dari volume
eritrosit sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Ini
merupakan adaptasi fisiologi ibu hamil pada darah.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada setiap kehamilan akan terjadi
perubahan-perubahan anatomi sesuai tingkat usia kehamilan ibu hamil tersebut.
Perubahan tersebut dimulai pada trimester awal sampai trimester terakhir.
Perubahan-perubahan anatomi yang
terjadi pada ibu hamil diantaranya meliputi Berat Badan dan Indeks Massa Tubuh,
Darah dan Pembekuan Darah, Sistem Pernafasan dan Sistem Persyarafan yang
berkembang sesuai dengan kondisi janin yang ada di kandungan ibu.
a. Pada
Berat Badan dan Indeks Massa Tubuh
Peningkatan berat badan optimal untuk
rata-rata kehamilan adalah 12,5 kg, 9 kg diperoleh pada 20 minggu terakhir.
Berat badan yang optimal ini berkaitan dengan resiko komplikasi terendah selama
kehamilan dan persalinan serta berat badan bayi lahir rendah. Penambahan berat
badan dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 6,5 – 16 kg.
b. Darah
dan Pembekuan Darah
Peningkatan volume darah selama
kehamilan berkisar 30-50% dan bahkan bisa lebih pada kehamilan ganda.
Peningkatan volume darah berhubungan dengan peningkatan CO mulai kehamilan 6
minggu. Peningkatan volume darah juga berhubungan dengan mekanisme hormonal.
Peningkatan volume plasma yaitu sekitar 50%, hal ini dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme ibu dan janin. Peningkatan ini erat hubungannya dengan
berat badan bayi. Ibu dengan kehamilan ganda akan mengalami peningkatan volume
plasma yang lebih besar daripada ibu dengan kehamilan biasa
B. SARAN
Sebaiknya ibu hamil bersiap dalam
menghadapi perubahan anatomi dan fisiologis terkait dengan kehamilannya. Selain
itu juga, sebaiknya bidan memberi konseling kepada ibu bahwa perubahan yang
terjadi selama masa kehamilan adalah hal yang lumrah dan hanya bersifat sementara.
DAFTAR
PUSTAKA
Dewi,Vivian Nani Lia, Tri Sunarsih.
2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Kusmiati, Yuni dkk. (2009). Perawatan
Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya
Maryunani, Anik. 2010. Biologi
Reproduksi dalam Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis
Obstetri. Jakarta: EGC
Pantikawati, Ika dan Saryono. 2010. Asuhan
Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Medika.
Pearce, E. 2009. Anatomi dan
Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia.
Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu
Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka.
Tiran, Denise. 2005. Kamus Saku
Bidan. Jakarta : EGC
Yeyeh, Ai dkk. 2009. Asuhan
Kebidanan 1(kehamilan), Jakarta : Trans Info media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar