Kamis, 27 November 2014

tanda bahaya mata kabur pada kehamilan




BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Pada saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi. Gambaran penurunan survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) dari tahun 1994,1997, sampai 2000 adalah 390/100.000 kelahiran hidup, 334/100.000 kelahiran hidup, dan 307/100.000 kelahiran hidup.
Penyebab masalah tingginya AKI dan AKB di indonesia ada dua yaitu penyebab langsung dan tidak langsung. Beberapa penyebab tidak langsung terbagi dalam tiga T yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat ke tempat rujukan serta terlambat memberi pertolongan di tempat rujukan. Untuk penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, seperti halnya di negara lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Perdarahan dan infeksi sebagai penyebab kematian, sebenarnya tercakup pula kematian akibat abortus terinfeksi dan partus lama. Hanya sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis. Demikian juga dengan ibu – ibu yang termasuk dalam lima terlalu yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, terlalu sering, serta terlalu dekat jaraknya, ini berisiko tinggi terhadap kematian. (Prawirohardjo, 2006).
Untuk itu Pemerintah tengah mengupayakan program pelatihan para bidan dan ibu-ibu hamil. Jika bidan kompeten dalam bidangnya, sedikitnya 50% perdarahan akibat melahirkan bisa dicegah. Pelatihan itu juga dengan adanya asuhan persalinan normal (APN) bagi para bidan. Demikian juga dengan pelatihan bagi penanganan ibu pasca keguguran.(JNPK-KR, 2008)
Berdasarkan hal diatas, maka peranan bidan adalah memberikan pelayanan asuhan manajemen kehamilan dengan menerapkan pelayanan kebidanan yang bermutu tinggi sesuai dengan standar dalam pelayanan kebidanan yaitu 7 langkah varney.
Upaya Mahasiswa untuk menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi adalah dengan meningkatkan keterampilan dalam segi teori dan praktek kebidanan.
B.     Tujuan penulisan
1.   Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menerapkan pola pikir secara alamiah kedalam bentuk Asuhan Kebidanan pada ibu hamil berbentuk VARNEY pada ibu hamil normal.
2.   Tujuan Khusus
a.Mahasiswa dapat mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan pasien secara keseluruhan .
b.Mahasiswa dapat mengintrerpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa masalah .
c.Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya .
d.Mahasiswa mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera melakukan tindakan atau konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien .
e. Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional berdasarkan keputusan pada langkah-langkah sebelumnya .
f. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman .
g.Mahasiswa mampu mengevaluasikan keefektifan dari asuhan yang telah diberikan.
C.     Manfaat
1.     Bagi Bidan
Bidan lebih meningkatkan kualitas pelayanan sehingga dapat melakukan asuhan kebidanan dengan baik, terutama pada kasus ibu hamil.
2.     Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswi Akademi Kebidanan Bhakti Bangsa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan baik.
3.     Bagi Pasien
Ibu hamil dapat terhindar dari komplikasi pada saat hamil sehingga proses persalinan dapat berlangsung dengan aman.
4.     Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan bacaan dan juga dapat digunakan sebagai masukan awal untuk penelitian selanjutnya.
















BAB II
PEMBAHASAN

         Definisi Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari waktu menstruasi pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi 3 trimester, yaitu : trimester 1 usia kehamilan 0-12 minggu, trimester 2 usia kehamilan 12-28 minggu, dan trimester 3 usia kehamilan 28-40 minggu.
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik. Kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi beresiko tinggi.

Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007)
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya  kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.


1. Tanda Bahaya Trimester I
A.          Perdarahan pervaginam / Perdarahan dari jalan lahir
B.           Mual Muntah Berlebihan
C.           Sakit Kepala Yang Hebat
D.          Nyeri Perut Yang Hebat
E.           Selaput Kelopak Mata Pucat/ Anemia
F.            Demam Tinggi

2.      Tanda Bahaya Trimester II
A.          Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
B.           Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
C.           Perdarahan hebat
D.          Pusing Yang hebat
E.           Gerakan bayi berkurang

 3.    Tanda Bahaya Trimester III
A.          Penglihatan Kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang
B.           Gerakan Janin Berkurang
C.           Kejang
D.           Demam Tinggi
E.            Bengkak pada wajah, kaki dan tanggan

Tanda Bahaya   “Penglihatan Kabur” pada kehamilan

            Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan adalah normal. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa ibu adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat. Assesmen yang mungkin adalah gejala dari preeklampsia.

Pada preeklampsia tampak pembengkakan pada retina, penyempitan setempat atau menyeluruh apda satu atau beberapa arteri, jarang terlihat perdarahan atau eksudat. Retinopalatia arterioskerotika menunjukkan penyakit vaskuler yang menahun. Keadaan tersebut tak tampak pada pre eklampsia keculai bila terjadi atas dasar hipertensi menahun atau penyakit ginjal. Spasmus arteri retina yang nyata menunjukkan adanya preeklampsia walaupun demikian vasospasmus ringan tidak selalu menunnjukkan pre eklampsia ringan.

Pada preeklamsia jarang terjadi ablasio retina. Keadaan ini disertai dengan buta sekonyong-konyong. Pelepasan retina disebabkan oleh edema intraokuler dan merupakan indikasi untuk pengakhiran kehamilan segera. Biasanya setelah persalinan berakhir, retina melekat kembali dalam 2 hari sampai 2 bulan. Gangguan penglihatan secara tetap jarang ditemukan.

Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.

            Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.

            Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5).
Penyebab Lain Penglihata Kabur :
1.    Oleh karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah selama  
       kehamilan.
2.    Perubahan ringan (minor) adalah normal.
3.    Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan
      visual yang mendadak, misalnya pandangan yang kabur atau berbayang secara mendadak.
4.    Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin
       merupakan gejala dari pre-eklamsi.

Penanganan Umum
1.         Istirahat cukup
2.         Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan
            mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
3.         Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan
untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
4.         Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
5.         Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda–tanda vital
sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau
keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33).

Komplikasi
Ø    Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia
Ø    Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan.

            Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki.
Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia. (Uswhaaja, 2009: 5-6)





BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tiap masa kehamilan pada ibu hamil memiliki tanda bahaya kehamilan yang berbeda antara trimester I, II, dan III.Tiap tiap tanda bahaya kehamilan dapat menyebabkan komplikasi yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan kehamilan.
Penglihatan kabur pada kehamilan lanjut disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi edema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Cara penanganannya dangan cara Istirahat yang cukup, mengatur diet,  jika tidak sadar atau kejang.
Komplikasinya disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda–tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati, 2003:2)

B.Saran
·                 Selalu makan makanan yang mengandung gizi seimbang agar kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin dapat terpenuhi
·                 Lakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala agar kesehatan ibu hamil dan janin dapat terpantau
·                 Segera periksakan kesehatan kandungan jika terjadi salah satu atau lebih dari gejala tanda bahaya kehamilan yang mungkin terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar